PERENCANAAN PROGRAM-PROGRAM
PUBLIC RELATIONS
Program PR –berjangka panjang atau pendek (untuk satu
peristiwa tunggal, seperti eksibisi/pameran, jumpa pers, dll.) harus
direncanakan secara matang.
Mengapa
perlu PERENCANAAN?
1.
Untuk menetapkan
target operasi PR sbg tolok ukur hasil yang diperoleh
2.
Untuk
memperhitungkan jumlah jam kerja dan biaya yang diperlukan
3.
Untuk menyusun
skala prioritas guna menentukan: (a) jumlah program; (b) alokasi waktu
pelaksanaan program yang diprioritaskan
4.
Untuk memprediksi
pencapaian tujuan didasarkan pada: (a) SDM; (b) sarana dan prasarana; (c)
ketersediaan dana
MODEL PERENCANAAN PR (ENAM LANGKAH)
1.
Pengenalan
situasi
melipuri: (a) perencanaan logis, (b) memahami proses
transfer PR, (c) kompromi, (d) penyelidikan situasi (melalui observasi dan desk
research/ studi informasi dan statistik, attitude study atau
pengumpulan pendapat). Pengenalan situasi akan membawa praktisi PR mampu
mengenali masalah serta dapat mencari pemecahan masalah (problem solving).
Metode pengenalan situasi, antara lain:
(a)
survei,
(b)
pemantauan
berita-berita di media massa,
(c)
tinjauan terhadap
kecenderungan angka dan grafik penjualan,
(d)
tinjauan terhadap
kondisi persaingan,
(e)
tinjauan terhadap
fluktuasi harga saham (bila sudah go public)
(f)
analisis situasi
hubungan industrial
(g)
kondisi dsn
pengaruh cuaca
(h)
keluhan konsumen,
hasil penerimaan produk, hasil ujicoba produk di pasaran
(i)
diskusi dengan
para petugas penjualan dan distributor
(j)
tinjauan terhadap
harga produk dan efek dari fluktuasi harga
(k)
sikap tokoh
masyarakat
Catatan:
Intisari PR yang sesungguhnya adalah menciptakan
pengertian atau pemahaman, karena dengan pengertian akan tercapai adanya
toleransi. Jadi, toleransi merupakan tujuan lanjutan yang dapat tercapai
setelah terjadinya pengertian atau pemahaman.
Praktisi PR harus
harus menghadapi dan mengenali situasi negatif dalam rangka mencapai tujuan
tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengubah sikap negatif menjadi sikap positif.
Inilah yang disebut dengan proses transfer PR. Transfer PR ditinjau dari sudut
pengenalan situasi:
Permusuhan (hostility) Simpati
Prasangka (Prejudice) Penerimaan
Apati (Apathy) Minat
Acuh tak acuh (Ignorance) Pengetahuan
2.
Penetapan
tujuan
Tujuan operasi PR
disusun berdasarkan skala prioritas, SDM, dan dana. Beberapa tujuan pokok PR
antara lain:
(a)
mengubah citra
umum khalayak sehubungan dengan produk atau program baru
(b)
meningkatkan
kualitas calon pegawai
(c)
mendapatkan
pengakuan khalayak dng menyebarluaskan cerita sukses perusahaan/lembaga
(d)
mendidik pengguna
atau konsumen agar lebih efektif dan mengerti pemanfaatan produk
(e)
untuk meyakinkan
kembali publik setelah mengalami krisis
(f)
menciptakan
identitas baru perusahaan
(g)
(h)
mendukung
keterlibatan lembaga/perusahaan sebagai sponsor suatu acara
(i)
menyebarluaskan
kegiatan riset yang telah dilakukan
3.
Definisi
khalayak
Penetapan
khalayak sangat penting dilakukan karena sebesar apapun perusahaan atau
lembaga, ia tidak mungkin menjangkau semua orang.
4.
Pemilihan
media dan teknik-teknik PR
Media yang umum
dilakukan PR, seperti:
(a)
pers (media
cetak)
(b)
audio-visual,
misal slide dan kaset video
(c)
televisi
(d)
pameran
(exhibition)
(e)
bahan cetakan,
yang bersifat informatif, mendidik, dan menghibur.
(f)
Penerbitan buku
khusus
(g)
Surat langsung (direct
mail)
(h)
Pesan-pesan lisan
(spoken word)
(i)
Pemberian sponsor
(sponsorship)
(j)
Jurnal organisasi
(house journals), ada dua: bersifat internal dan jurnal eksternal
(k)
Ciri khas (house
style) dan identitas perusahaan (corporate identity)
5.
Perencanaan
anggaran
Anggaran terbesar
operasi PR ada pada pos pengeluaran untuk membayar jam kerja alias gaji pegawai,
kemudian pemakaian alat-alat canggih, dan pos pengeluaran untuk dokumentasi.
Teknik pengukuran
hasil sama dengan teknik yang digunakan untuk mengenali situasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar